Sabtu, 14 April 2012

PELAJARAN DARI PERJALANAN HIDUP BEETHOVEN ( TULISAN 7, INGGRIS BISNIS )


Ludwig van beethoven adalah seorang komponis musik klasik dari jerman. Ia lahir pada 17 Desember 1770. Ayah beethoven bernama johann van beethoven bekerja sebagai penyanyi diistana Bonn. Ayah beethoven menginginkan anaknya menjadi ‘anak ajaib’ seperti maestro musik, Mozart. Oleh karena itu, ayahnya mendorong agar beethoven berlatih keras. Beethoven pun berlatih piano dengan keras. Pada umur 8 tahun, beethoven sudah mengadakan konser pertamanya. Pada usia 13 tahun, beethoven sudah berhasil mengubah karya pertamanya.

Beethoven pindah ke Wina pada usia 22 tahun untuk meningkatkan kariernya. Karya-karya gubahannya semakin banyak dan ia mendapat dukungan dari para bangsawan di Wina. Namun, kenyataan pahit harus diterimanya. Pada pertengahan tahun 1801, pada saat kariernya sedang di puncak, pendengaran beethoven mulai berkurang akibat penyakit otoslerosis. Ia pun depresi (muram, sedih, dan perasaan tertekan) dan menjadi minder dalam pergaulan sosial.

Setahun kemudian, beethoven berhasil bangkit kembali. Ia melanjutkan membuat komposisi. Bahakan, beethoven berhasil mencipta sebuah karya simfoni ‘Eroika’. Karya ini memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari depresi dan tak mau kalah oleh penyakitnya.

Pada tahun 1814 pendengaran beethoven semakin prah. Ia pun mengalami depresi kembali. Pada tahun 1817, ia menjadi tuli sepenuhnya. Sekali lagi, Beethoven berhasil bangkit kembali. Karya-karya baru pun dihasilkan dan ia masih mengadakan konser walu pendengarannya sudah tak berfungsi.

Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi karena penyakit ginjal. Ia pun akhirnya meninggal pada 26 maret 1827 karena penyakitnya. Namun, ia meninggalkan karya-karya besar dalam musik klasik serta semangat belajar dan berkaryanya yang patut dicontoh.

sumber : yudhistira, google
www.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar