Rabu, 27 Maret 2013

TUGAS SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Akuntansi bukanlah merupakan hal yang tabu lagi di pendengaran kita. Kita ketahui bersama bahwa akuntansi merupakan kumpulan prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan.Pengelolaan keuangan yang baik dan transparan memerlukan pengetahuan dan ketrampilan akuntansi secara baik. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Keuangan RI (no. 476 kmk. 01 1991) Akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Berlandasan dengan pengertian akuntansi sebelumnya, akuntansi internasional merupakan akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Terdapat beberapa fakor yang dapat mempengaruhi akuntansi internasional, yaitu sebagai berikut:
1.      Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
2.      Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3.      Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4.      Ikatan Politik dan Ekonomi
5.      Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6.      Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7.      Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akaninformative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8.      Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Berkaitan dengan isu yang akan diangkat dalam makalah ini, sebaiknya kita perlu mengetahui seperti apa yang disebut dengan impor dan ekspor itu sendiri. Kita ketahui bersama bahwa ekspor merupakan kegiatan perseorangan atau badan hukum yang menjual barang ke luar negeri.Sedangkan impor merupakan suatu kegiatan perseorangan atau badan hukum yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali di dalam negeri.


Adapun perbedaan lebih konkret mengenai ekspor dan impor, adalah sebagai berikut:
EKSPOR
IMPOR
- Ekspor adalah kegiatan perseorangan atau badan    hukum yang menjual barang ke luar negeri.


- Orang atau badan hukum yang melakukan kegiatan ekspor dinamakan eksportir. 

- Tujuan dilakukan ekspor bagi perseorangan adalah untuk memperoleh keuntungan.

- Tujuan dilakukan ekspor bagi negara adalah untuk memperoleh devisa negara dalam bentuk mata uang asing.
- Impor adalah kegiatan perseorangan atau badan hukum yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual kembali di dalam negeri.


- Orang atau badan hukum yang melakukan kegiatan impor dinamakan importir.

- Tujuan dilakukan impor bagi perseorangan adalah untuk memperoleh laba.

- Tujuan dilakukan impor bagi negara adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya dalam hal sumber daya alamnya. Terdapat dua macam ekspor yang dilakukan oleh Indonesia, yaitu:
1.      Minyak bumi dan gas alam (Migas).
Barang-barang yang termasuk migas antara lain : minyak tanah, bensin, solar dan elpiji.
2.      Non Migas.
Barang-barang yang termasuk non migas antara lain : hasil pertanian dan perkebunan (karet, kopi dan kopra); hasil laut (ikan dan kerang); hasil industri (kayu lapis, minyak kelapa sawit, pupuk, kertas dan bahan kimia); serta hasil tambang non migas (bijih nikel, bijih tembaga dan batu bara).

Faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor suatu negara :
1.      Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri.
2.      Keadaan pasar luar negeri.
3.      Kemampuan eksportir memanfaatkan peluang pasar.
Ketika Indonesia melakukan impor dari Negara-negara lain, hal yang menjadi kontroversi yaitu seperti apa dampak yang akan timbul juka impor tersebut diizinkan. Pada dasarnya kegiatan impor ini membawa dampak positif dan juga negatif. Berikut paparannya.

Dampak positif pembatasan impor adalah :
1.      Menumbuhkan rasa cinta produksi dalam negeri.
2.      Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.
3.      Memenuhi kebutuhan masyarakat.
4.      Memperkuat neraca pembayaran.
Dampak negatif pembatasan impor adalah :
1.      Lesunya perdagangan internasional akibat terjadinya balas membalas kegiatan pembatasan kuota impor.
2.      Kurangnya peningkatan mutu produksi akibat produsen dalam negeri merasa tidak     mempunyai pesaing.
Kita ketahui bersama bahwa Indonesia menjalin kerjasama dalam hal perdagangan, baik impor maupun ekspor dengan beberapa Negara di dunia, baik Asia maupun Eropa. Cina merupakan salah satu Negara diantara beberapa Negara yang melakukan kerjasama tersebut. Kerjasama perdagangan yang telah lama terjalin antara Indonesia-cina, kini sedang menghadapi sebuah kendala, yaitu adanya diskrepansi yang terjadi antara pencatatan yang dilakukan oleh Cina dan Indonesia.
Hal ini tentunya menjadi suatu masalah yang perlu dicarikan solusi secepatnya, karena dapat menyebabkan keuangan Indonesia defisit, dan tentunya hal ini menjadi sesuatu yang merugikan Indonesia.

1.2     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kelompok kami akan kaji dalam kesempatan kali ini, adalah:
1.      Sejarah kerja sama bilateral perdagangan Indonesia – Cina
2.      Gambaran masalah yang ditimbulkan akibat dari Selisih perdagangan yang diskrepansi antara Indonesia – Cina
3.      Pentingnya penerapan nilai akuntansi dalam setiap transaksi
1.3     Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini, untuk menjelaskan apa yang menjadi rumusan masalah di atas. Mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh Indonesia akibat adanya diskrepansi atas pencatatan perdagangan dengan Cina.

SUMBER : 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar